Bor PDM (Progressive Displacement Motor Drill) merupakan salah satu jenis alat bor tenaga downhole yang mengandalkan fluida pemboran untuk mengubah energi hidrolik menjadi energi mekanik. Prinsip operasinya melibatkan penggunaan pompa lumpur untuk mengangkut lumpur melalui katup bypass ke motor, di mana perbedaan tekanan dibuat pada saluran masuk dan keluar motor. Diferensial ini menggerakkan rotor untuk berputar di sekitar sumbu stator, yang pada akhirnya mentransfer kecepatan putaran dan torsi melalui sambungan universal dan poros penggerak ke mata bor, sehingga memfasilitasi operasi pengeboran yang efisien.
Komponen Utama
Latihan PDM terdiri dari empat komponen inti:
- Katup Pintas: Terdiri dari badan katup, selongsong katup, inti katup, dan pegas, katup bypass dapat beralih antara kondisi bypass dan tertutup untuk memastikan lumpur mengalir melalui motor dan secara efektif mengubah energi. Ketika aliran lumpur dan tekanan mencapai nilai standar, inti katup bergerak ke bawah untuk menutup lubang bypass; jika aliran terlalu rendah atau pompa berhenti, pegas mendorong inti katup ke atas, membuka jalan pintas.
- Motor: Terdiri dari stator dan rotor, stator dilapisi dengan karet, sedangkan rotor berupa sekrup bercangkang keras. Keterlibatan antara rotor dan stator membentuk ruang penyegelan heliks, memungkinkan konversi energi. Jumlah head pada rotor mempengaruhi hubungan antara kecepatan dan torsi: rotor single-head menawarkan kecepatan lebih tinggi namun torsi lebih rendah, sedangkan rotor multi-head memberikan efek sebaliknya.
- Sambungan Universal: Komponen ini mengubah gerakan planet motor menjadi rotasi sumbu tetap pada poros penggerak, meneruskan torsi dan kecepatan yang dihasilkan ke poros penggerak, biasanya dirancang dengan gaya fleksibel.
- Batang penggerak: Ini mentransfer tenaga rotasi motor ke mata bor sambil menahan beban aksial dan radial yang dihasilkan oleh tekanan pengeboran. Struktur poros penggerak kami telah dipatenkan, memberikan umur yang lebih panjang dan kapasitas beban yang lebih tinggi.
Persyaratan Penggunaan
Untuk memastikan bor PDM berfungsi dengan baik, persyaratan berikut harus diikuti:
- Persyaratan Cairan Pengeboran: Bor PDM dapat bekerja secara efisien dengan berbagai jenis lumpur pengeboran, termasuk yang berbahan dasar minyak, emulsi, tanah liat, dan bahkan air tawar. Viskositas dan kepadatan lumpur mempunyai dampak minimal pada peralatan, namun secara langsung mempengaruhi tekanan sistem. Kandungan pasir dalam lumpur harus dijaga di bawah 1% untuk mencegah dampak negatif terhadap kinerja alat. Setiap model bor memiliki rentang aliran masukan tertentu, dengan efisiensi optimal biasanya ditemukan pada titik tengah rentang ini.
- Persyaratan Tekanan Lumpur: Ketika pengeboran dihentikan, penurunan tekanan pada lumpur tetap konstan. Saat mata bor menyentuh bagian bawah, tekanan pengeboran meningkat, menyebabkan peningkatan tekanan sirkulasi lumpur dan tekanan pompa. Operator dapat menggunakan rumus kontrol berikut:
Tekanan Pompa Bit=Tekanan Pompa Sirkulasi + Penurunan Tekanan Beban Alat
Tekanan pompa sirkulasi mengacu pada tekanan pompa saat bor tidak bersentuhan dengan bagian bawah, yang dikenal sebagai tekanan pompa off-bottom. Ketika tekanan pompa bit mencapai tekanan maksimum yang disarankan, bor menghasilkan torsi optimal; peningkatan lebih lanjut dalam tekanan pengeboran akan meningkatkan tekanan pompa. Jika tekanan melebihi batas desain maksimum, penting untuk mengurangi tekanan pengeboran untuk mencegah kerusakan motor.
Kesimpulan
Singkatnya, persyaratan desain dan operasional latihan PDM saling terkait erat. Dengan mengendalikan aliran lumpur, tekanan, dan karakteristik lumpur secara efektif, operasi pengeboran dapat dipastikan efisien dan aman. Memahami dan menguasai parameter-parameter utama ini dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan aktivitas pengeboran secara signifikan.
Waktu posting: 18 Oktober 2024