Pipa bor dan kerah bor merupakan peralatan penting dalam industri minyak. Artikel ini akan memperkenalkan perbedaan antara kedua produk ini.
Kerah Bor
Kerah bor terletak di bagian bawah tali bor dan merupakan komponen utama rakitan lubang bawah (BHA). Karakteristik utamanya adalah dindingnya yang tebal (umumnya 38-53mm, yang 4-6 kali lebih tebal dari dinding pipa bor), yang memberikan bobot dan kekakuan yang besar. Untuk memudahkan operasi pengeboran, alur pengangkat dan alur selip dapat dikerjakan pada permukaan luar ulir internal kerah bor.
Pipa Bor
Pipa bor adalah pipa baja dengan ujung berulir, digunakan untuk menghubungkan peralatan permukaan rig pengeboran dengan peralatan pengeboran atau rakitan lubang bawah di dasar sumur. Tujuan dari pipa bor adalah untuk mengangkut lumpur pengeboran ke mata bor dan bekerja dengan mata bor untuk menaikkan, menurunkan, atau memutar rakitan lubang bawah. Pipa bor harus tahan terhadap tekanan internal dan eksternal yang sangat besar, torsi, tekukan, dan getaran. Selama ekstraksi dan pemurnian minyak dan gas, pipa bor dapat digunakan kembali beberapa kali. Pipa bor dikategorikan menjadi pipa bor persegi, pipa bor biasa, dan pipa bor kelas berat.
Peran Berbeda dalam Ekstraksi Minyak dan Gas
Kedua alat ini memiliki tujuan berbeda dalam ekstraksi minyak dan gas. Kerah bor adalah pipa baja berdinding tebal yang terutama digunakan untuk menambah bobot pada tali bor, memberikan tekanan bor yang lebih besar dan mencegah penyimpangan sumur. Sebaliknya, pipa bor adalah pipa baja berdinding tipis yang terutama digunakan untuk menyalurkan torsi dan cairan pengeboran guna memungkinkan perputaran dan pengeboran mata bor.
Singkatnya, kerah bor, dengan bobot dan kekakuannya yang besar, memberikan bobot tambahan dan stabilitas pada rangkaian bor, sementara pipa bor bertanggung jawab untuk mentransmisikan tenaga mekanis dan mengangkut lumpur pengeboran. Kedua alat ini bekerja sama untuk menjamin kelancaran kegiatan pengeboran.
Waktu posting: 18 Juli-2024